Tutturu~ Hello, guys..!
Akhirnya setelah sekian lama saya menghilang, saya
bisa kembali lagi hadir dengan bahan review yang baru dan untungnya blog ini belum terlalu banyak debu dan
sarang laba – labanya, hehehe… Setelah sekian lama waktu berjalan dan mengingat
banyak hal yang telah terjadi, maka saya putuskan untuk ngereview anime movie yang satu ini karena pada
waktu sebelumnya, movie ini sempat
populer dan ramai menjadi perbincangan, ditambah lagi dengan terjadinya kasus
yang tak terduga yang merugikan para anime
lovers di Indonesa dan yaaa… ga
perlu saya jelasin lagi dah ya kasusnya bagaimana, toh lagian juga uda kasus
lama dan kalian pasti uda pada tau. Oke, ini dia, No Game No Life : Zero.
No Game No Life : Zero adalah
anime movie yang merupakan prekuel dari
seri No Game No Life menceritakan kisah
6000 tahun sebelum Sora dan Shiro terdampar di Disboard yang diceritakan dari
sudut pandang Tet kepada Izuna. Movie ini
sendiri merupakan adaptasi dari light
novel No Game No Life volume 6 yang menceritakan kisah protagonis dari ras Imanity, Riku, yang berusaha memimpin rasnya
sendiri untuk bertahan hidup dari perang antar ras. Kemudian dia bertemu dengan
Shuvi yang merupakan android dari ras Ex-Machina
yang menuntut Riku untuk mengajarinya mengenai hati manusia.
Oke, ketika saat dan selesai menonton
movie ini, hal pertama yang ada
dipikiran saya adalah “gw ga salah nonton,
kan?”, karena mengulas kembali dari seri No Game No Life sebelumnya, plot
story yang dihadirkan dari movie ini benar – benar berkebalikan. Cerita
yang lebih gelap dan kelam namun tetap menghadirkan comedy ecchi, menarik juga. Tetapi, melihat PV dari anime ini, sih pasti teman – teman juga
seharusnya sudah bisa menerka, dong, kalo anime ini sudah pasti diracik dengan
beberapa bumbu feels yang dapat
mengundang sedih dan haru para penonton. Dan saya rasa movie ini sudah cukup sukses mencapai tujuan tersebut, salah satu
korbannya ya saya sendiri, lol. Ga perlu takut tentang alur ceritanya sendiri karena
No Game No Life : Zero telah berhasil
merangkum keseluruhan ceritanya dengan baik dan jelas dalam durasi 1 jam 40
menit. Jangan terlalu takut juga tentang ceritanya yang mungkin akan membawamu
untuk terlalu serius saat menontonnya karena ini adalah NGNL, anime dengan beberapa fanservice serta ecchi comedy seperti biasanya, meskipun tidak sebanyak seri NGNL
sebelumnya. Dan movie ini dapat menjawab
rasa penasaranmu selama ini saat menonton seri NGNL, yah misalnya saja asal
usul Ted, pendahulu dari keluarga Dola, bagaimana ras Imanity bisa memenangkan Perang Besar di zaman dahulu, dan
sebagainya.
Dan berbeda juga dari seri
sebelumnya, movie ini menghadirkan
porsi action yang lebih… Wow, sih kalo
menurut saya. Yaa, namanya juga Madhouse,
bro. Grafis yang dihasilkan benar – benar tidak mengecewakan, rasanya kesan
Perang Besar benar – benar dihidupkan. Kalau pada seri NGNL sebelumnya terkesan
seperti colorful dan terang benderang,
berbeda dengan movie ini yang lebih
ke dark-themed, namun rasanya tetap
cocok – cocok aja tuh. Dan yang menarik adalah, beberapa karakter dari movie ini benar – benar memiliki desain
yang sama persis dengan karakter dari seri sebelumnya (Ex : Sora – Riku, Shiro –
Shuvi), tetapi tetap saja mereka adalah orang yang berbeda dengan sifat yang
berbeda pula. Well, dengan sifat yang
berbeda, maka berbeda pula interaksi antar karakternya, termasuk lawakan yang
dihasilkan oleh pasangan di movie ini.
Oh iya, untuk No Game No Life : Zero ini sendiri, Konomi
Suzuki kembali hadir dalam lagu penutup movie-nya,
There Is A Reason dan sebelumnya juga
menyanyikan lagu pembuka seri NGNL, This
Game. Ancung jempol buat lagunya deh karena emang lagunya benar – benar bagus.
Untuk OST animenya sendiri saya rasa sudah cukup bagus sih karena bisa nyesuaikan
dengan tiap scene-nya, yah walaupun
sebenarnya menurut saya tidak ada yang special rasanya dari OST tersebut. Tapi, tetep salut deh sama mbak Konomi-nya
karena setiap lagunya tetep enak didenger selain dari No Game No Life.
Dan kesimpulannya adalah : “Wajib
ditonton”. Secara overall, anime ini
emang wajib ditonton untuk menjawab semua rasa penasaranmu dan cerita yang disuguhkan
benar – benar tidak mengecewakan. Movie ini
sebenarnya juga sudah lama tayang di beberapa bioskop – bioskop Indonesia,
mungkin yang belum mendapat kesempatan nonton bisa sabar menunggu rilisan
BD-nya di situs – situs tertentu.